
Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) rupanya membohongi pemerintah Yordania. Ketika para militan mengatakan ingin menukar tahanan Al Qaidah bernama Sajida al-Rishawi dengan pilot jet tempur Yordania Muath al-Kasaesbeh, sebetulnya itu hanya taktik untuk meraih keuntungan.
Merujuk Al Jazeera, beredar video dilansir kemarin, Selasa (3/2), menunjukkan ISIS membakar Muath hidup-hidup. Analisis intelijen dan pakar IT menyimpulkan eksekusi itu kemungkinan dijalankan sebulan lalu.
Artinya, ISIS dua pekan terakhir menggelar negosiasi dengan Yordania tanpa memiliki sandera.
Jet tempur Muath mengalami kerusakan mesin di langit Suriah pada Desember, sehingga dia terpaksa menggunakan kursi pelontar. Nahas, sang pilot langsung ditangkap oleh para militan pendukung khilafah.
Marah ditipu, Yordania kabarnya akan segera mengeksekusi al-Rishawi yang memiliki kedekatan dengan petinggi ISIS. "Kami akan membalas dendam perlakuan ISIS kepada Muath," kata juru bicara militer Yordania Kolonel Mamduh al-Ameri.
Walau belum memeriksa keasliannya, Amerika Serikat mengaku bersimpati pada keluarga Muath. "Apapun ideologi yang mereka perjuangkan, (membakar sandera) tidak akan menguntungkan. Justru itu akan membuat publik dunia tak bersimpati," ungkap Presiden AS Barack Hussein Obama.
Wacana pertukaran tahanan disampaikan ISIS bersamaan dengan penyanderaan Kenji Goto asal Jepang. Kini, semua sandera warga asing yang dimiliki ISIS kemungkinan sudah tewas.

[ard]