Melenyapkan "Jihad" Berarti Tidak Menghargai Para Pahlawan dan Pejuang Nusantara -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Melenyapkan "Jihad" Berarti Tidak Menghargai Para Pahlawan dan Pejuang Nusantara

Thursday, April 2, 2015

 Upaya BNPT, Cendekiawan muslim liberal, hingga Kyai beraliran moderat untuk mengubah makna dan paradigma Jihad merupayakan upaya penodaan terhadap perjuangan Para Pahlawan dan Pejuang Nusantara. Upaya pelenyapan "Jihad" itu sendiri berarti mengangkangi "Resolusi Jihad" yang pernah dihembuskan oleh ulama-ulama NU di masa awal berdirinya. Tentu, bila upaya pendistorsian makna Jihad ini, berarti kaum NU Muda yang menyimpang tidak menghargai upaya santri dan Wachid Hasyim, serta Hasyim Asy'ari selaku pendiri NU.



Selain itu, Jihad tak bisa dipungkiri bermakna perang secara langsung. Semangat jihad inilah yang mampu melawan penjajahan. Semangat jihad ini pula yang dikobarkan oleh Jendral Sudirman hingga Bung Tomo di Surabaya. Aneh, bila BNPT dkk begitu alergi dengan Jihad. Jangan-jangan mereka-lah pengusung Ideologi Transnasional yang merusak Nusantara.

"Aneh bila situs-situs islam itu dibungkam atas dasar Jihad bermakna perang. Padahal, ayat-ayat Al-Quran jelaskan tentang Jihad itu sendiri. Saya rasa alergi makna Jihad sudah keterlaluan," begitu ujar Rizqi Awal, Redaktur Liputan6Islam. Ia menambahkan pula, bahwa gerakan "Jihad" bisa jadi simbol perlawanan atas kezaliman penguasa hari ini.

"Jangan salahkan mereka yang selama ini bersabar, sementara mereka melihat dihadapan mereka ada penguasa yang bertindak zalim," tegasnya.