Para netizen di Social Media pastinya tahu kalau ada fitur mematikan geolocation via GPS agar tidak ada yang bisa mendeteksi keberadaan kita. Sayangnya prajurit ISIS ini tidak. Ia malah ngetweet dengan kalimat ancaman, tanpa sadar bahwa GPS miliknya hidup. Lokasinya pun secara terang-terangan terbuka. Apalagi bagi tentara pemerintah yang memburunya.

Mark Taylor, pria asal New Zealand yang mengubah namanya menjadi Abu Abdul-Rahman, ngetweet dari akun miliknya, @M_Taylor_Kiwi. Tak lama setelah sadar kalau GPS di ponselnya hidup, ia langsung mendelete kicauannya. Namun aplikasi open source dari Kanada, iBrabo, sempat melacak dan merekam kesalahannya. Terlacaklah bahwa ia berada di wilayah Kafar Roma, sebuah area yang memang kerap ditinggali prajurit ISIS yang berasal dari luar negeri.


Prajurit Suriah pun langsung menyerbu lokasi itu. Dan entah kebetulan atau tidak, Taylor tak lagi pernah berkicau sejak saat itu.