Membungkam Ujaran Kebencian ala Viktor -->

Kategori Berita

Selasa, 8 April 2025

Iklan Semua Halaman

Membungkam Ujaran Kebencian ala Viktor

Thursday, August 10, 2017
Gambar terkait
Viktor Laiskodat, Ketua Fraksi Nasdem, membuat heboh sejagad raya. Disebabkan video ujarannya yang barbar dan menyerang umat islam serta beberapa partai politik. Tuduhannya pun serampangan, mengambil istilah Khilafah dengan menyamakan dengan Islamic State Iraq and Syria (ISIS). Dengan beranggapan bahwa dibalik mereka pengusung Khilafah, itu akan anti toleran, anti kebhinekaan dan merusakan kesatuan NKRI dan Pancasila. Dan inilah yang saya prihatinkan, wacana Khilafah sebagai bagian dari islamphobia berhasil diwujudkan. Sejatinya, apa yang diinginkan kelompok islam, semacam FPI, HTI dan banyak lainnya, menghadirkan Khilafah yang memang mengikuti metode kenabian. Tentu melahirkan Khilafah yang damai dan toleran dan memenuhi kebhinekaan. Wajar jika dalam banyak tulisan yang beredar, Viktor disuruh menonton kisah Kingdom of Heaven, film hollywood yang justru membuktikan fakta sebaliknya dari ujaran Viktor. Kalau mengambil prinsip paling kejam, maka memang Monster atas nama Khilafah itu bisa jadi melalui ISIS. Tapi bagaimana dengan negara dengan prinsip Demokrasi tetapi juga menghadirkan kekejaman yang sama? Bukankah Monarki dan Republik di negeri-negeri Eropa telah membuktikan kisah kelam atas nama bangsa itu dalam bentuk penjajahan yang sedemikian parah? Viktor tak adil dalam membahas, bagaimana pengaruh 3G (Gold, Glory, Gospel) yang dibawa Belanda (VOC), Portugis dan Spanyol ke Indonesia justru jauh lebih kejam dari gambaran ISIS dan Khilafah yang dia sampaikan. Bagaimana tidak, negeri ini diperas sedemikian parah, hingga kematian dan kelaparan terjadi di mana-mana. Sekali lagi, model pemerintahan penjajahan itu tak pernah membawa nama "Islam" sebagai aturan kenegaraannya. Viktor Laiskodat harus menyadari bahwa dia telah membakar sumbu kemarahan yang hampir padam itu kembali berkobar. Pernyataan Viktor yang hate speech ini seakan-akan dilindungi dan dianggap memliki imun. Padahal jelas, video yang beredar itu, pembicaraannya sangat-sangat jelas. Viktor telah menyulut kemarahan ummat islam, dan melakukan upaya adu domba antar ummat beragama, di bawah negara kesatuan ini. Dan ini sangat jelas mengancam sila ke-3 Pancasila, Persatuan Indonesia. Ucapan Viktor selaku politisi "senior" itu harus dipertanggung-jawabkan dihadapan hukum. Bila tak segera ditindak, bisa jadi membuktikan bahwa ketidak-adilan benar-benar terlihat di negeri ini. Zain Rahman (Sekjen Komunitas Politik Pembebasan)