
Medan - Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara menginjak dan membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi). Aksi unjuk rasa ini digelar di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara, Jumat (20/03).
Koordinator aksi, Mangaraja Harahap mengatakan aksi ini mereka lakukan karena kecewa dengan pemerintahan Jokowi yang tidak kunjung membuat perekonomian Indonesia membaik. Nilai tukar rupiah yang terus merosot menurut mereka menjadi salah satu indikasi atas kegagalan Jokowi dalam pemerintahannya. Kenaikan ini juga menurut mereka memicu kenaikan harga sembako, gas elpiji, transportasi, BBM dan tarif dasar listrik.
"Stabilkan harga-harga kebutuhan sembako, BBM, TDL dan elpiji secepatnya," teriak Mangaraja.
Untuk itu, massa meminta Jokowi mundur sebagai presiden jika hingga Mei 2015 mendatang tidak mampu membuat berbagai perubahan di tengah banyaknya kekisruhan di dalam negeri, termasuk meredam kisruh penegakan hukum.
"Bangkitkan marwah dan kedaulatan bangsa Indonesia dan perkuat pemberantasan korupsi dan penegakan hukum," ujarnya.
Selain berorasi, massa juga membakar dan menginjak-injak foto Presiden Jokowi. Massa menuntut agar Jokowi turun dari jabatannya jika tidak mampu membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah tembus ke level Rp13.075 per dolar AS. Rupiah lesu dengan penurunan sebesar 67 poin, atau 0,52 persen dibandingkan penutupan sehari sebelumnya yang mencapai Rp13.008 per dolar AS. (Suara Islam)