
Setidaknya 26 orang tewas pada hari Minggu (19/4) dalam serangan udara rezim Suriah di lingkungan dan kota-kota Aleppo dan Daraa yang dikuasai oposisi, aktivis dan kelompok pemantau mengatakan.
Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mengatakan bom barel dan rudal rezim Nushairiyyah telah menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk 8 anak-anak dan 5 wanita, di kota Karak Timur, Tafas, Al-Soura dan Dael di provinsi Daraa.
SNHR mengatakan korban tewas akibat serangan udara brutal pada hari Minggu mencapai 49 di berbagai bagian di Suriah.
Kota utara Suriah Aleppo juga telah menyaksikan kampanye udara paling sengit dalam beberapa bulan.
Wartawan Zaman Al-Wasl di Aleppo mengatakan 10 orang meninggal dunia akibat serangan udara di lingkungan yang dikuasai Mujahidin di Al-Naireb, Al-Marjeh, Al-Hamidiyah, dan Al-Sakhour di Aleppo.
Petugas medis mengatakan kepada Zaman Al-Wasl bahwa ada lebih dari 120 orang yang telah gugur dalam kampanye udara sengit di Aleppo dalam seminggu.
Wilayah dari Aleppo yang dikuasai Mujahidin menghadapi serangan udara regular dari militer Suriah. Komisi penyelidikan PBB di Suriah telah mencatat penggunaan intens bom barel oleh pasukan Bashar Al-Assad di kota itu.
Mufti rezim Syiah Suriah Ahmed Badr Al-Din Al-Hassoun, berbicara di televisi rezim, mendesak penghancuran daerah yang dkuasai pemberontak.
"Kami menginformasikan warga sipil di sana, yang menjadi pendukung mereka (para pemberontak), atau tidak, untuk meninggalkan daerah itu. Setiap daerah dari mana serangan dilancarkan harus benar-benar dihancurkan," katanya, menurut Reuters.
Lebih dari 220.000 warga Suriah telah kehilangan nyawa mereka dalam empat tahun konflik bersenjata, yang dimulai dengan protes anti-pemerintah sebelum meningkat menjadi perang skala penuh. (zw/muqawamah.com)