Sebelum dicokok polisi, nama Anniesa Hasibuan berkibar sebagai perancang busana muslim papan atas. Ia menjadi satu-satunya perancang busana yang berhasil menembus New York Couture Fashion Week pada 2016.
Saat itu Anniesa Hasibuan menampilkan koleksi pakaian muslim bertema D'Jakarta. Koleksi tersebut terdiri dari 38 pakaian ready to wear dan 10 gaun malam. Untuk koleksi di New York Fashion Week 2016, Anniesa Hasibuan memilih motif ikat dan batik dengan gaya printing. Sementara warna-warna koleksi Anniesa Hasibuan didominasi oleh warna coklat, emas, hijau, dan peach.
Koleksi Anniesa Hasibuan berhasil mendapatkan standing ovation dari sekitar 2.000 penonton fashion show tersebut. Para penonton ini terdiri dari figur publik, kritikus mode majalah Vogue, produser Fashion TV, buyer, desainer, fashion blogger hingga agency fashion.
Setelah sukses di New York, Anniesa Hasibuan kembali memboyong koleksinya ke Doha, Qatar pada November 2016. Bersama perancang busana Dian Pelangi, Anniesa Hasibuan tampil dalam ajang bergengsi dunia busana di Timur Tengah.
Pada musim semi 2017, Anniesa Hasibuan membuat heboh jagad fashion. Ia melibatkan model imigran. Saat itu Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang bersuara keras soal imigran.
"Bagi saya, fashion adalah dunia yang terbuka dan harus harus memberikan kesempatan untuk semua orang. Jadi kita tidak membedakan orang, karena perbedaan adalah nilai yang indah yang harus dirangkul semua orang" kata Anniesa Hasibuan kepada Fashionista sebelum memulai show-nya.
Ironisnya Uang Direkening Hanya Rp 1,3 Juta

Polisi akan menyelidiki ada-tidaknya pidana pencucian uang dalam kasus penipuan umrah First Travel. Dana yang terdapat dalam rekening First Travel saat ini hanya senilai Rp 1,3 juta.
"Bagaimana mau berangkat? karena hasil pertanyaan kita uangnya sudah habis, rekening yang kita blokir sisa 1,3 juta nanti kita akan cek yang lain," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Herry Rudolf Nahak di Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).
Polisi sudah mencatat beberapa nomor rekening untuk ditelusuri. Selain itu polisi juga akan menelusuri aset lain yang diduga dibeli menggunakan dana jemaah.
"Saya kira rekening sudah dapat nanti kita tinggal lihat aliran dananya ke mana aja, masuk ke mana keluar ke mana. Aset lain akan ditelusuri. Kalau aset harusnya bisa sepanjang berhubungan dengan uang jemaah," kata Herry.
Dalam kasus ini, Polri baru menjerat kedua tersangka, bos First Travel dan istrinya, Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari, dengan Pasal 55 jo Pasal 378 (penipuan) dan 372 (penggelapan) KUHP serta UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Andika dan Anniesa resmi ditahan penyidik Bareskrim Polri hari ini. Tak hanya soal penipuan, Polri juga akan menelusuri ada-tidaknya pencucian uang.
"TPPU kita akan sidik. Karena paling gampang temukan aset melalui penyelidikan TPPU-nya," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, hari ini.
(idh/idh)
dari berbagai sumber
Dalam kasus ini, Polri baru menjerat kedua tersangka, bos First Travel dan istrinya, Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari, dengan Pasal 55 jo Pasal 378 (penipuan) dan 372 (penggelapan) KUHP serta UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Andika dan Anniesa resmi ditahan penyidik Bareskrim Polri hari ini. Tak hanya soal penipuan, Polri juga akan menelusuri ada-tidaknya pencucian uang.
"TPPU kita akan sidik. Karena paling gampang temukan aset melalui penyelidikan TPPU-nya," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, hari ini.
(idh/idh)
dari berbagai sumber