Komentar
JAKARTA - Sidang putusan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok digelar, Selasa 9 Mei 2017. Budayawan Betawi, Ridwan Saidi mengatakan, vonis majelis hakim terhadap Ahok bisa menentukan suhu sosial-politik di Indonesia, karena kasus itu banyak menyedot perhatian publik.
"Palu hakim bisa menentukan perubahan politik di Indonesia. Kalau salah ketok, waduh berat urusannye," kata Ridwan saat berbincang dengan Okezone, Minggu (7/5/2017).
Ia menyerahkan sepenuhnya putusan untuk Ahok kepada majelis hakim, karena sang pengadil memang tak boleh diintervensi. "Kalau soal putusan terserah hakim aje. Kalau die mau ciptain kedamaian ya putuskan (sesuai fakta)," pungkas Ridwan.
Sebagaimana diketahui, kasus Ahok memang menarik perhatian luas masyarakat. Gelombang unjuk rasa massa menuntut Ahok dihukum beberapa kali terjadi. Terakhir pada 5 Mei lalu.
Ahok sudah dituntut hukuman setahun penjara dengan masa percobaan dua tahun. Sejumlah pihak memprotes tuntutan diajukan jaksa tersebut. Namun, Ahok menilai dirinya tetap tak bersalah dan minta dibebaskan dari segala tuntutan.
“Saya bukan penista agama seperti yang dituduhkan,” kata Ahok saat membacakan pembelaan atau pleidoi dalam sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, dua pekan silam.
Lalu, bagaimana akhir kasus Ahok? Putusannya ada di tangan majelis hakim.
(sal/okezone)
