
Netanyahu Bertemu Trump di New York Bahas al Quds sebagai Ibukota Israel Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bertemu secara terpisah dengan calon presiden Amerika Hillary Clinton dan Donald Trump di New York pada hari Ahad, seorang pejabat di kantornya mengatakan, lansir World Bulletin Senin (26/09/2016).
“Pertemuan tersebut pertama kali disepakati dengan Trump, kemudian kami segera mencapai kamp Clinton untuk keseimbangan,” kata pejabat itu kepada AFP tanpa mengatakan siapa yang pertama kali mengusulkan pertemuan.
Netanyahu sudah di New York, di mana ia berpidato di hadapan Majelis Umum PBB, Kamis.
Para pengamat mengatakan perdana menteri Zionis itu sedang mencoba untuk menghindari kesan turut campur dalam kampanye pemilu Amerika.
Trump telah berencana untuk mengunjungi Israel pada Desember lalu, tetapi menunda perjalanannya setelah mengeluarkan proposal untuk melarang umat Islam memasuki Amerika Serikat yang mendapat kecaman dari seluruh dunia.
Kandidat Partai Republik anti Islam ini berjanji pada hari Ahad untuk mengakui Yerusalem (Al Quds) sebagai ibukota Israel “secara penuh tak terbagi” jika ia terpilih sebagai presiden, saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang juga bertemu dengan Hillary Clinton malam itu.
“Trump mengklaim bahwa Yerusalem telah menjadi ibukota abadi orang-orang Yahudi selama lebih dari 3000 tahun, dan bahwa Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Trump, akhirnya akan menerima mandat kongres lama untuk mengenali Yerusalem sebagai ibukota tak terbagi dari negara bagian Israel,” isi kampanyenya dalam sebuah pernyataan.
Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan tentang pertemuan sekitar satu jam tersebut tapi tidak menyebutkan janji Trump atas Yerusalem.
Trump mengatakan ia berjanji pada Netanyahu bahwa Amerika Serikat akan memberikan Israel “kerjasama strategis, teknologi dan militer yang luar biasa” jika dia terpilih.
“Mr. Trump mengakui Israel sebagai mitra penting Amerika Serikat dalam perang global melawan terorisme radikal,” katanya.
Pernyataan ini juga mengatakan keduanya membahas pengalaman Israel membangun pagar di Tepi Barat. Trump telah berjanji dalm kampanyenya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Clinton bertemu secara pribadi dengan Netanyahu di Hotel W di New York, di mana pemimpin Zionis tersebut menghadiri Majelis Umum PBB sebelumnya.
Dalam sebuah pernyataan kampanye yang penuh harap Gedung Putih menekankan “kepentingan strategis menyeluruh” antara kedua negara dan menegaskan dukungannya untuk kesepakatan bantuan militer yang kuat yang baru-baru ini dijanjikan AS kepada Israel.[www.tribunislam.com]