Warga Bali Tolak Ahok Jadi Gubernur Tak Disebut Anti-Kebhinekaan, Intoleran, SARA -->

Kategori Berita

Senin, 5 Mei 2025

Iklan Semua Halaman

Warga Bali Tolak Ahok Jadi Gubernur Tak Disebut Anti-Kebhinekaan, Intoleran, SARA

Monday, April 24, 2017
Pasca kalah telak di Pilgub DKI 2017, Kini sebuah petisi muncul mendorong agar Ahok ikut dalam Pilgub Bali yang akan berlangsung Juni 2018.

Petisi agar Ahok menjadi Bali 1 dibuat oleh Wika Ganesha pada Rabu (19/4), masih di hari pelaksanaan Pilkada DKI.

Wika menilai Pilkada DKI mencerminkan ketidakadilan demokrasi, serta tidak sejalan dengan rasionalitas. Dia berharap kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI tidak membuat lelaki asal Bangka Belitung itu jadi ciut. Sebaliknya dia memandang Ahok sebagai aset bangsa yang harus diselamatkan dan dimanfaatkan.

"Petisi ini ditujukan untuk menggalang dukungan Ahok menjadi Gubernur Bali, bukan hanya untuk warga Bali, melainkan juga untuk warga Indonesia, bahwa Ahok merupakan individu yang tepat untuk Bali 1 atau Guberur Bali," tulis Wika.

"Apa yang ditunjukkan pada PILKADA DKI hari ini merupakan contoh yang sahih 'ketidakadilan' demokrasi, bahwa ia tidak harus sejalan dengan nilai-nilai universal dan rasionalitas," urai Wika.

Namun, petisi ini ternyata mendapat penolakan dari warga Bali yang mayoritas Hindu.
"Jangan jadi gubernur Bali. Meskipun saya suka kerjanya ahok, sebagai orang bali saya lebih suka punya gubernur orang bali hindu. Masih banyak jabatan lain yg lebih pantas buat pak ahok. Ayo pak tetep semangat," ujar salah satu komentar di sosial media.

"Betol itu,” timpal Kadek Sugiartha

Penolakan warga hindu Bali ini pun ditimpali oleh warga muslim, katanya Bali orang paling toleran no.1 kok tolak Ahok.

"Bagos ajarin tuh si Ahok ga perlu bawa bawa agama islam lagi lain kali, dah tau toh dampaknya? Mau jadi gubernur. (portal-islam.id)