Rahmawan Puspawijaya: Khawatirkan Saja Mereka Yang Belum Sadar -->

Kategori Berita

Jum'at, 18 April 2025

Iklan Semua Halaman

Rahmawan Puspawijaya: Khawatirkan Saja Mereka Yang Belum Sadar

Wednesday, November 5, 2014
Dialog imajinatif yang dikarang oleh Ustadz Rahmawan Puspawijaya ini memberikan kita penyadaran bahwa jangan khawatirkan mereka yang mengaji di HTI, tetapi khawatirkan mereka yang belum tersadarkan dengan islam. Silakan disimak.
- Saya Prihatin, sama kader2 muda HTI, yg direkrut dari sejak di bangku kuliah.. Umur segitu kan lagi masa pencarian jatidiri... Ya jelas saja mereka akan mengambil pemahaman yang disodorkan dihadapannya, yang sering kali tanpa membandingkan lagi dngan pemahaman2 yg ada dan sdh mapan. Seperti misal, kita ini kan hidup di negeri yang negara bangsa, bukan negara agama... lalu bocah2 itu disodorkan konsep negara agama yang datang dari luar.. itu kan seperti anak kecil belum pernah tau permen, lalu ia akan kesenengan dikasih permen dan Bilang permennya itu yg paling bagus, hanya karena dia belum pernah lihat yg lain... prihatin saya... sampe mau2nya disuruh demo, dipolitisir untuk bergerak merubah sistem hukum negerinya sendiri....
+ Kalo menurut saya, justru mereka (para kader mahasiswa) itulah yg terbuka fikirannya... mereka mengamBil apa yg ditelaah dari proses berfikir, tidak semata2 mengikut saja tanpa berfikir. Pada saat yang lain sudah merasa nyaman dengan faham yang didoktrinkan dari sejak TK/SD tentang konsep negara bangsa dan manut pada faham nasionalisme, seolah faham itu adalah satu2nya faham yang ada, tanpa membandingkannya dengan pemahaman yg lain, mereka kader2 HTI ini sudah bersikap lebih open mind daripada yg lain. Mereka membuka diri untuk menerima faham yang menurut mereka lebih benar, lebih menyejahterakan, mempersatu umat, dan lebih sesuai dengan aqidah Islam yg mereka fahami.
Jadi tidak usah prihatin sama kader2 muda itu, tapi prihatinlah sama yang lain, yang belum bangkit kesadarannya akan konsep bernegara yg benar berdasar aqidah Islam aqidah, di mana syariah Islam tegak di atasnya.
Prihatinlah pada mereka yang tidak kunjung tergerak melihat saudara seakidah terzolimi dan melihat permasalahn aqidah umat yg terjerumus pada hawa nafsu... tidak ingin andil menjadi solusi keterpurukan bangsa...
Dan janganlah hanya sampai merasa prihatin, tapi fahamkanlah pada masy luas, bahwa apa yg telah dicekoki dari sejak tk, melalui upacara bendera seminggu sekali, tiap 17an , sampai penataran2 yg terus2an mengenai nasionalisme dan faham sekuler itulah, adalah faham yg ternyata salah, menjauhkan aqidanh dan syariah dari umat, dan hanya melayani kaum kafir barat yg ingin mengambil keuntungan dari terpecahnya umat dalam sekat2 nasionalisme...