
Sebuah laporan intelejen yang disebarkan oleh media Israel Walla mengatakan bahwa pasukan zionis Israel menghabisi salah seorang tentaranya sendiri setelah ia berhasil ditawan oleh pasukan Brigade Izzudin Al Qassam beberapa hari yang lalu di sebuah rumah yang terletak di perbatasan Jalur Gaza.
Laporan tersebut membeberkan bahwa Sersan Guy Levi dibunuh oleh tentara israel lainnya dengan menggunakan tank demi menghindari agar ia tidak ditawan oleh pejuang Hamas. Kejadian ini bermula ketika sang sersan tengah mengikuti sebuah misi yang digelar oleh Combat Engineering Corps dengan tujuan melacak keberadaan terowongan bawah tanah milik Hamas.
Kemudian pasukan tersebut memasuki sebuah rumah setelah mereka mendapat informasi bahwa di dalamnya ada sebuah terowongan, namun tak disangka-sangka dua orang pejuang Hamas keluar dari dalam rumah dengan menenteng senapan serbu dan berhasil menangkap Sersan Guy Levi, saat itulah tank-tank pasukan Israel membombardir rumah itu sehingga salah satu pejuang dan sang sersan terbunuh, sedangkan seorang pejuang lagi berhasil meninggalkan rumah tersebut dengan selamat.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa badan penyensoran militer zionis melarang adanya pemberitaan mengenai detail peristiwa ini, lembaga tersebut hanya membolehkan pemberitaan dengan judul “sebuah usaha penangkapan telah gagal dilakukan” dan tidak boleh ada pemberitaan mengenai detail pembunuhan sang sersan.
Pembunuhan ini dilakukan dengan tujuan mencegah adanya penawanan yang dilakukan oleh musuh terhadap pasukan Israel, kejadian serupa juga pernah terjadi dengan seorang tentara pasukan Israel dalam Operation Cast Lead yang dilancarkan oleh pasukan Israel terhadap Gaza pada 2008 silam.
Laporan ini membantah pernyataan pasukan Israel yang mengatakan bahwa Guy Levi hingga kini masih berada di dalam terowongan itu dan ia masih hidup di bawah reruntuhan bangunan rumah yang kini telah rata dengan tanah itu. Menurut laporan tersebut, cara seperti ini adalah “cara yang tidak beradab, aneh dan mengerikan, ada banyak wartawan yang mengetahui peristiwa ini namun mereka tidak memberitakannya karena adanya larangan dari Lembaga Penyensoran Militer Zionis”. (muqawamah.com)