Apartemen Kebarakan Di London, Muslim Sedang Sahur Bangunkan Tetangga Cegah dari Kebakaran -->

Kategori Berita

Jum'at, 11 April 2025

Iklan Semua Halaman

Apartemen Kebarakan Di London, Muslim Sedang Sahur Bangunkan Tetangga Cegah dari Kebakaran

Friday, June 16, 2017
Kaum muslim yang sedang menanti makan sahur mendapatkan pujian setelah membantu membangunkan tetangga mereka dari kebakaran hebat di Grenfell Tower, London, Inggris.
Muslim di Inggris makan sahur antara pukul 01.00-02.00. Sementara, awal kebakaran itu terjadi sebelum pukul 01.00 pada Rabu (14/6).

Salah satunya adalah Khalid Suleman Ahmed. Pemuda 20 tahun itu tinggal di lantai 8 dan biasanya tidak bangun sampai dini hari. Namun, dia menanti sahur dan memutuskan untuk tidak tidur. ”Tidak ada alarm kebakaran dan tidak ada peringatan apa pun. Saya sedang bermain PlayStation sambil menanti sahur. Kemudian, saya mencium bau asap,” katanya kepada HufPost UK.

”Saya bangun dan melihat keluar jendela. Saya melihat asap keluar dari jendela di lantai 7. Saya membangunkan bibi saya, pakai baju, dan mulau keluar flat untuk membangunkan semua tetangga-tetangga,” katanya. ”Semua pintu yang saya ketuk terbuka, kecuali dua. Salah satu penghuni alhamdulillah saya lihat selamat. Jadi tinggal satu tetangga yang belum terlihat,” ujarnya.

Rashida, penduduk lokal mengatakan kepada Sky News kalau sebagian besar Muslim akan bangun dan makan sahur sekitar pukul 02.00-02.30. ”Jadi sebagian besar Muslim yang tinggal di gedung ini mungkin masih terjaga saat kebakaran terjadi. Tetapi, suara helikopter yang kencang dan keributan yang terjadi juga pasti membangunkan penghuni yang bukan Muslim,” katanya.

Selain Ahmed, Nadia Yousuf, 29, juga menjadi penghuni yang membangunkan tetangganya saat kebakaran baru dimulai. ”Kami baru saja bangun untuk makan sahur,” paparnya. Data terkini korban tewas dalam kebakaran tersebut mencapai 17 orang. Korban luka mencapai puluhan.
Grenfell Tower yang dibangun pada 1974 mengalami renovasi besar-besaran tahun lalu. Tetapi, sistem keamanan kebakaran gedung tersebut sudah menjadi perhatian konsultan keamanan. Penghuni gedung pun mengatakan kalau mereka sama sekali tidak mendengar alaram kebakaran. Pun semprotan air yang seharusnya otomatis menyala saat ada asap tidak normal juga mati. Celakanya, satu-satunya tangga untuk menyelamatkan diri pun ditutup.

”Jika bukan karena anak lelaki Muslim yang membantu kami, saya pikir akan banyak korban jiwa dalam kebakaran ini,” kata seorang penghuni tower. ”Muslim-muslim itu adalah orang-orang yang kali pertama membantu kami. Mereka berlari dan membangunkan orang-orang,” paparnya.

Pernyataan yang sama juga dikatakan Andre Barroso, 33. ”Kaum Muslim banyak membantu mengeluarkan orang-orang dari gedung. Dari sekian banyak orang, mayoritas adalah Muslim. Mereka juga menyediakan makanan dan pakaian,” kata Barroso. (jawapos.com)