
Surabaya, Puluhan Ribu Aktivis Hizbut Tahrir Indonesia, yang mengadakan Konvoi dan Event Besar Masiroh Panji Rasulullah di Jawa Timur dihadang dan diminta bubar oleh aparat keamanan atas intimidasi tindakan premanisme Banser pada Ahad (02/04) ini.
Massa dari berbagai kawasan Surabaya dan kota-kota di Jawa Timur itu, telah memasuki halaman masjid Al-Akbar mulai pukul 02.00 WIB. Menurut sumber yang kami terima, di beberapa daerah Jawa Timur, semisal Lumajang dan Batu,Malang mengalami penghadangan oleh Aparat Keamanan. Alasan pihak aparat demi keamanan dan kenyamanan.

Sebelumnya, beredar luas berita yang menyebutkan bahwa Banser bakal menurunkan 1500 preman yang berusaha membubarkan secara paksa dan fisik kegiatan Hizbut Tahrir ini di Surabaya. Tindakan ini ternyata mendapatkan respon negatif dari warganet disejumlah media online lokal.
Menurut pengamat gerakan islam, Zain Rahman, saat dihubungi oleh Liputan6islam bertutur, "Apa yang dilakukan oleh HTI selama ini saya lihat sesuai dengan prinsip-prinsip kesantunan. Cara mereka intelektual, gaya mereka bersahaja dan mengajak pola pikir yang baik tentang mindset islam. Lantas kenapa dibubarkan?"
Lanjut pengamat politik yang juga seorang redaktur sejumlah media islam online ini, "Justru cara-cara yang dilakukan oleh Banser dan GP Anshor itu menjauhkan islam rahmatan lil alamin. Orang mereka mau damai, nah ini pakai ancam-ancaman."
Massa Hizbut Tahrir yang demikian besar lebih memilih untuk pulang ke tempat tinggalnya dengan tertib. Ini menunjukkan kedewasaan Ormas islam yang besar sesungguhnya. Begitu tambahnya saat terakhir wawancara. (RAP)
Lanjut pengamat politik yang juga seorang redaktur sejumlah media islam online ini, "Justru cara-cara yang dilakukan oleh Banser dan GP Anshor itu menjauhkan islam rahmatan lil alamin. Orang mereka mau damai, nah ini pakai ancam-ancaman."
Massa Hizbut Tahrir yang demikian besar lebih memilih untuk pulang ke tempat tinggalnya dengan tertib. Ini menunjukkan kedewasaan Ormas islam yang besar sesungguhnya. Begitu tambahnya saat terakhir wawancara. (RAP)