Demonstrasi Anti-Trump Meluas, Masih Mau Merujuk Demokrasi Saat Negara Rujukan Saja Demikian -->

Kategori Berita

Selasa, 6 Mei 2025

Iklan Semua Halaman

Demonstrasi Anti-Trump Meluas, Masih Mau Merujuk Demokrasi Saat Negara Rujukan Saja Demikian

Monday, November 14, 2016
Demo Anti-Trump Terus Berlanjut di AS, Meluas Hingga ke 25 Kota
Demonstran anti-Trump usai menduduki jalan tol di Los Angeles (REUTERS/Patrick T. Fallon)

New York - Aksi memprotes presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus berlanjut. Ribuan demonstran masih turun ke jalanan kota-kota besar AS, bahkan dilaporkan hingga mencapai 25 kota.

Seperti dilansir Press TV, Jumat (11/11/2016) di kota Los Angeles dan San Francisco yang ada di negara bagian California, ratusan siswa sekolah dan mahasiswa setempat keluar dari ruang kelas untuk bergabung bersama demonstran lainnya. Sejumlah aksi protes senada juga digelar di beberapa kota lainnya seperti Minneapolis, New York, Washington, Washington DC, Texas, Chicago, Boston, Philadelphia dan sebagainya. 


Media ternama AS, CNN, bahkan menyebut puluhan ribu warga turun ke jalanan di setidaknya 25 kota-kota AS sejak Rabu (9/11) hingga Kamis (10/11) malam waktu setempat. Mayoritas aksi protes berjalan damai, namun di beberapa kota diwarnai aksi kekerasan dan pembakaran hingga berujung penangkapan oleh otoritas setempat. 

Sedikitnya 28 demonstran ditangkap di Los Angeles setelah memaksa masuk ke dalam jalan tol 101 Freeway. Juru bicara kepolisian Los Angeles, Liliana Preciado menyebut, sedikitnya 3 ribu orang ikut dalam aksi protes pada Rabu (9/11) waktu setempat. Ada sejumlah kerusakan properti akibat aksi protes ini. Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti pun mengimbau demonstran untuk tidak rusuh dan membahayakan orang lain. 


Aksi pembakaran mobil dalam demo anti-Trump di OaklandFoto: Reuters
Aksi pembakaran dalam demo anti-Trump di Oakland
Unjuk rasa di Oakland, California diwarnai aksi pembakaran 40 objek. Dilaporkan ada 7 ribu demonstran yang memenuhi jalanan Oakland pada Rabu (9/11) malam dan beberapa melakukan kekerasan. Demonstran melemparkan bom molotov, batu dan petasan ke arah polisi hingga melukai 3 polisi di antaranya.

Sedikitnya 30 orang ditangkap di Oakland. "Orang-orang marah, tidak hanya pada hasil pilpres tapi pada retorika Donald Trump," tutur salah satu penyelenggara aksi, Ahmed Kanna, merujuk pada retorika kontroversial Trump soal imigran, warga muslim dan minoritas lainnya.

Di New York, kota kelahiran Trump, lebih dari 200-an demonstran anti-Trump bergerak dari Union Square ke Washington Square Park di Manhattan. Kemudian sekitar 5 ribu demonstran berkumpul di luar Trump Tower, yang juga kediaman Trump pada Kamis (10/11) malam waktu setempat. Terdapat bintang pop ternama Lady Gaga di antara demonstran, yang juga dikenal sebagai pendukung setia rival Trump, Hillary Clinton.

Demonstran memprotes berbagai rencana kebijakan Trump, mulai dari membangun tembok perbatasan dengan Meksiko hingga retorika yang memicu xenofobia (kebencian pada warga asing). Sedikitnya 15 demonstran di luar Trump Tower ditangkap karena dianggap melanggar ketertiban.

Demo anti-Trump di depan Trump Tower di New YorkFoto: REUTERS/Andrew Kelly
Demo anti-Trump di depan Trump Tower di New York

Sementara itu, demonstran di Washington DC menggelar long march dari Gedung Putih menuju Trump International Hotel yang berjarak beberapa blok. Para demonstran membawa poster bertuliskan slogan melawan rasialisme dan menyerukan persatuan, seperti 'Love Trumps Hate'.

"Generasi ini layak mendapatkan yang lebih baik dari Donald Trump. Kaum gay, warga kulit berwarna, wanita, anak perempuan, semua orang yang akan terkena dampaknya, kita perlu melakukan protes untuk membantu mereka," ucap Lily Morton (17) yang berunjuk rasa bersama teman sekolahnya dari Georgetown Day School.


(nvc/ita)